Senin, 26 Oktober 2009

Putri Septiani

UPAYA MENEKAN WAKTU YANG TERBUANG (IDLE TIME) UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH BONGKAR MUAT PETIKEMAS PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA
SKRIPSI
OLEH :
Septiani Purnama Sari Putri
NIM 2242 06 014
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI JAKARTA
2009

TANDA PERSETUJUAN
Nama : Septiani Purnama Sari Putri
NIM : 2242 06 014
Program Studi : MANAJEMEN
Konsentrasi : MANAJEMEN TRANSPOR DARAT
Judul Skripsi : ANALISIS HUBUNGAN KINERJA ALAT CONTAINER CRANE DENGAN VOLUME MUAT PETIKEMAS EKSPOR PADA PT. MULTI TERMINAL INDONESIA
Pembimbing I Pembimbing II
(Drs. Kahar Teteng, MM) (Hj. Robiha Jasin Trisno, SH.MM)
Ketua
SEKOLAH TINGGI MANAJAMEN TRANSPORT
JAKARTA
2009
TANDA PENGESAHAN
Telah diterima dan disetujui oleh Panitia Penguji Skripsi Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti, guna memenuhi satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S1), Konsentrasi Manajemen Transpor Laut.
Nama : Septiani Purnama Sari Putri
Nim : 2242 06 014
Konsentrasi/Peminatan : S1 MTD
Jakarta, November 2009
Panitia Penguji Skripsi
Nama Tanda Tangan
Ketua ……………………………….. ………………………………..
Anggota ……………………………….. ………………………………..
Anggota ……………………………….. ………………………………..
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI
JAKARTA
2009
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi. Adapun pembahasan skripsi ini mengenai “upaya menekan waktu yang terbuang untuk meningkatkan jumlah bongkar muat petikemas pada terminal petikemas koja.
Mengingat dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada bapak Drs. Kahar Teteng, MM selaku dosen pembimbing materi yang telah memberikan petunjuk, pengalaman, saran serta nasehat dalam penulisan skripsi ini, juga kepada ibu Hj, Robiha Jasin Trisno, SH, MM sebagai dosen pembimbing teknis. Selain itu pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Bapak Husni Hasan AMTrU, S.Sos, MM selaku ketua sekolah tinggi manajemen transport (STMT) Trisakti Jakarta.
Ibu Dra. Hanifah, Msi selaku penasehat akademik.
Seluruh Dosen dan Staf Akademik STMT Trisakti, yang telah membimbing penulis selama masa perkuliahan.
Pimpinan dan seluruh Staf TPK Koja, khususnya Bapak Imam, Om Berlian, Bayu, Bapak Dicky, Bapak Slamet yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
Ibunda dan Ayahanda tercinta atas doanya baik secara materiil maupun moril, adik-kakakku
Teman dekat tercinta makasih atas dukungannya
Teman-teman seperjuangan semoga sukse
Rekan-rekan S1-MTD ‘06 dan teman-teman seangkatan lainnya.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, kiranya Allah SWT akan membalas budi baik semuanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Jakarta, November 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM…………………………………………………..... i
TANDA PERSETUJUAN…………………………………………………………... ii
TANDA PENGESAHAN…………………………………………………………... iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………v
BAB I : PENDAHULUAN
Latar belakang masalah…………………………………………… 1
Perumusan Masalah……………………………………………….. 3
Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………. 4
Metodologi Penelitian……………………………………………... 5
Sistematika Penulisan……………………………………………... 7
PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………….8
Saran – Saran………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi saat ini, pelabuhan sebagai elemen transportasi laut berperan penting dalam distribusi barang, penumpang dan jasa kelancaran distribusi barang sangat tergantung dalam kinerja dan fasilitas pelabuhan yang terbagi menjadi pelabuhan umum dan pelabuhan khusus. Terminal petikemas merupakan salah satu pelabuhan khusus yang melayani jasa bongkar muat peti kemas baik impor maupun ekspor. Dalam kegiatannya terminal petikemas harus dapat meningkatkan kualitas jasa bongkar muat dengan menyediakan dan meningkatkan fasilitas bongkar muat yang memadai sehingga kegiatan kegiatan bongkar muat dapat terselenggara dengan baik.
Seiring dengan berkembangnya teknologi transportasi, maka banyak moda transportasi antara lain transportasi darat, laut, dan udara yang mendistribusikan barangnya dengan mencoba memudahkan dan mempercepat prosesnya agar barang yang dikirim tidak memakan banyak waktu dan biaya. Dalam transportasi laut salah satu sistem yang dipakai adalah dengan menggunakan petikemas atau container. Dengan adanya sistem containerisasi, kegiatan impor atau ekspor lebih mudah ditangani dan menjadi lebih efisien sehingga pelanggan pun merasa lebih puas dengan sistem ini.
Dalam kegiatan operasionalnya, sistem petikemas jika dilihat sangat mudah untuk dilaksanakan dengan tujuan agar mendapatkan keuntungan yang maksimal antara lain tidak memakan banyak waktu. Akan tetapi, dalam prakteknya yaitu melaksanakan kegiatan membongkar dan memuat barang dengan menggunakan sistem containerisasi masih belum dilaksanakan secara efisien sehingga hasilnya tidak maksimal. Hal ini terbukti dengan adanya fakta disetiap terminal petikemas yang melakukan kegiatan bongkar muat petikemas impor atau ekspor masih membuang banyak waktu atau yang dikenal dengan istilah idle time (waktu yang tidak terpakai selama kegiatan bongkar muat berlangsung), seperti contohnya pada terminal petikemas koja setiap semesternya membuang banyak waktu (idle time) pada saat kegiatan bongkar muat sebesar 500 jam sampai 700 jam. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi pihak terminal peti kemas, karna semakin lama kapal sandar didermaga untuk melakukan kegiatan bongkar muat semakin besar keuntungan yang diperoleh. Akan tetapi, hal tersebut jelas sangat merugikan bagi pelanggan.
Terminal petikemas koja Jakarta merupakan salah satu terminal petikemas terbesar di Indonesia dan berada dalam pengawasan PT. Pelindo II yang kegiatan operasional perhari-harinya adalah melakukan kegiatan bongkar petikemas impor dari kapal yang kemudian dipindahkan ke container yard (CY), juga sebaliknya kegiatan memuat petikemas ekspor dari container yard ke kapal yang bertujuan untuk menentukan kegiatan tersebut dapat berjalan lancar. Dalam
kegiatan bongkar muat sering muncul hambatan-hambatan yang dapat mengakibatkan waktu yang terpakai sering terbuang sia-sia. Dari sisi inilah penulis tertarik untuk memaparkannya dalam bentuk skripsi dengan judul
“UPAYA MENEKAN WAKTU YANG TERBUANG (IDLE TIME) UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH BONGKAR MUAT PETIKEMAS PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA PERIODE 2004- 2006”.
Perumusan Masalah
Dalam pembahasan skripsi ini, penulis mengkategorikan perumusan masalah yang terdiri atas 3 (tiga) kategori, yaitu:
Identifikasi Masalah
Kegiatan bongkar muat petikemas masih sering terjadi idle time (waktu yang tidak terpakai atau sering terbuang saat kegiatan berlangsung).
Terbatasnya jumlah alat saat melaksanakan kegiatan bongkar muat untuk memindahkan container dari dermaga ke container yard.
Faktor cuaca yang biasanya dapat menghambat kegiatan bongkar muat sehingga sering terjadi idle time.
Pergantian shift kerja karyawan dalam hal ini petugas dermaga (solo, whiskey, dan tenaga kerja bongkar muat) yang terkadang kurang tepat waktu.
Kurangnya tingkat kedisiplinan karyawan terminal petikemas koja sehingga idle time yang terjadi meningkat.
2. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatas masalahnya yang berkaitan dengan upaya menekan idle time untuk meningkatkan jumlah bongkar muat petikemas. Oleh sebab itu, upaya untuk menekan idle time ini harus sangat diperhatikan dengan tujuan agar jumlah bongkar muat petikemas yang dihasilkan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.
3. Pokok Masalah
a. Sejauh mana tingginya angka idle time yang terjadi pada terminal peti kemas koja?
b. Sejauh mana jumlah bongkar muat peti kemas pada terminal peti kemas koja?
c. Bagaimana cara atau upaya menekan idle time dalam meningkatkan jumlah bongkar muat peti kemas pada terminal petikemas koja?
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan idle time yang terjadi pada terminal peti kemas koja.
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan jumlah bongkar muat peti kemas pada terminal peti kemas koja.
Untuk mengetahui bagaimana upaya menekan idle time meningkatkan jumlah bongkar muat petikemas pada terminal peti kemas koja.
Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat penelitian ini, dimana manfaat tersebut sangat berguna bagi pembaca. Berikut manfaatnya:
a. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan di bidang manajemen transportasi laut serta memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada sekolah tinggi manajemen transport trisakti. Konsentrasi pendidkan manajemen transportasi laut.
b. Bagi Terminal Petikemas Koja
Sebagai bahan masukkan bagi terminal petikemas koja dalam memperbaiki kendala-kendala atau permasalahan yang ada.
c. Bagi Lembaga STMT Trisakti dan Masyarakat
Dapat dipergunakan sebagai sumber kepustakaan olah rekan-rekan mahasiswa dan bagi pihak lain atau masyarakat yang membutuhkan.
Metodologi Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Metode ini merupakan suatu prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data primer dan data skunder. Metode pengumpulan data meliputi sebagai berikut:
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penulis dalam memperoleh data dan informasi menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
(1). Wawancara (Interview)
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan bertanya secara langsung kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.
(2). Penelitian Langsung (Observasi)
Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian secara langsung dilapangan terhadap perusahaan yang menjadi objek penelitian.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca atau mengumpulkan data kepustakaan serta keterangan-keterangan yang terdapat dalam bentuk literature lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Tehnik Analisis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tehnik analisis data deskriptif developmental yang didukung dengan data kuantitatif atau data yang berbentuk angka agar dapat mempermudah dalam melaksanakan penelitian ini, berikut penjelasannya:
a. Tehnik Analisis Deskriptif Developmental
Biasanya riset jenis ini digunakan untuk menemukan suatu model atau prototype, dan bisa digunakan untuk segala jenis bidang. Pelaksanaan model tersebut diamati datanya dibandingkan dengan kriteria yang sudah ditetapkan, yaitu kriteria yang menjadi tujuan.
Jadi penelitian deskriptif yang bersifat developmental, pengujian datanya dibandingkan dengan suatu kriteria atau standar yang sudah ditetapkan terlebih dahulu pada waktu menyusun desain penelitian.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka dimana data ini hanya sebagai data pendukung dari tehnik analisis deskriptif developmental dengan tujuan agar memudahkan penulis dalam melakukan penelitian.
Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penyusunan skripsi ini penulis telah melakukan pembagian yang terdiri dari 5 (lima) bab dan tiap bab dibagi kedalam beberapa sub bab dengan penjelasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang latar belakang masalah, permasalahan, tujuan, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang pengertian yang berkaitan dengan judul yang dimaksud.
BAB III GAMBARAN UMUM TPK KOJA
Pada bab ini penulis menggambarkan tentang sejarah singkat perusahaan, organisasi dan manajemen serta kegiatan usaha terminal petikemas koja.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis melaporkan inti dari hasil penelitian yang berisikan hasil analisis perkembangan idle time, jumlah bongkar muat peti kemas impor dan analisis hubungan antara kedua varibel tersebut dengan menggunakan rumus-rumus statistik pada bab I.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan menyampaikan saran-saran berdasarkan masalah dan penyelesaian masalah yang dihadapi terminal petikemas koja.
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Upaya Dan Menekan
1. Pengertian Upaya
Menurut Muhammad Ali (2000:605) “Upaya adalah usaha, daya upaya, berusaha, mencari sesuatu untuk mencari jalan, mengambil tindakan untuk berusaha”.
Menurut Sulchan Yasyin (1997:493) “Upaya adalah usaha, daya, ikhtiar, cara, akal”.
2. Pengertian Menekan
Menurut Muhammad Ali (2000:513) Menekan adalah menekankan pada suatu objek, mendesak kuat pada sesuatu objek.
B. Idle Time
1. Pengertian Idle Time
Menurut Arwinas Dirgahayu (1999:195) “Idle Time adalah waktu yang terpakai oleh kapal selama bertambat didermaga yang tidak digunakan untuk kegiatan bongkar muat dan berada didalam jam kegiatan bongkar muat (misalnya kegiatan yang terhenti karena hujan)”.
Menurut Suranto (2004:140) : “Idle Time yaitu waktu menganggur selama jam kerja (berth working time), yang disebabkan antara lain hujan, menunggu muatan, menunggu dokumen, alat rusak, dan lain-lain”.
Menurut (PT.Persero) Pelabuhan Indonesia (2000:58) : “Idle Time adalah jumlah jam kerja yang tidak terpakai atau terbuang selama waktu kerja bongkar muat di tambatan tidak termasuk jam istirahat yang dinyatakan dalam satuan jam”.
2. Faktor-faktor penyebab Idle Time menurut Arwinas Dirgahayu (1999:2003) Yaitu:
a. Keterlambatan saat mulai kerja.
b. Jam kerja selesai lebih cepat.
c. Menunggu kedatangan truk.
d. Menunggu perbaikan alat.
e. Pemasangan atau penyandaran posisi kapal.
f. Menunggu muatan.
g. Keterlambatan dokumen muatan.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa idle time adalah waktu yang terbuang saat kegiatan bongkar muat berlangsung yang disebabkan karena ketidakdisiplinan karyawan dan alat yang kurang memadai.
D. Bongkar Muat
1. Pengertian Bongkar Muat
Menurut Keputusan Mentri Perhubungan NO : KM 33 tentang “penyelenggaraan dan pengusahaan angkutan laut” (2001:5) : “kegiatan bongkar muat adalah kegiatan membongkar dan memuat barang dari dan keatas kapal meliputi kegiatan pembongkaran barang dari palka kapal keatas dermaga dilambung kapal atau sebaliknya ( stevedoring ), kegiatan pemindahan dari dermaga dilambung kapal kegudang atau lapangan penumpukan atau sebaliknya ( cargodoring ) dan kegiatan pengambilan barang dari gudang atau lapangan dibawa keatas truk atau sebaliknya (receiving / delivery) “.
Menurut Subandi (1998 : 27) : “ Bongkar muat adalah sebuah rangkaian kegiatan perusahaan terminal untuk melaksanakan kegiatan pembongkaran atau pemuatan dari dan keatas kapal “.
Menurut Amir M.S (1995:105) : “ Bongkar Muat yaitu membongkar barang dari dan atau palka kapal dan menempatkannya keatas dermaga (kade) atau kedalam tongkang atau sebaliknya keatas dek atau kedalam palka kapal dengan menggunakan derek kapal “.
Menurut R.P Suyono (2000:188) kegiatan bongkar muat adalah kegiatan bongkar muat petikemas yang terdiri dari stevedoring, cargodoring, storage operation, dan receiving/delivery (penerimaan/penyerahan).
Dari pengertian kegiatan bongkar muat diatas dapat dijelaskan menjadi 4 bagian dari kegiatan bongkar muat, yaitu:
a. Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke dermaga atau memuat barang dari dermaga ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dengan menggunakan Quay Container Crane.
b. Cargodoring adalah kegiatan mengangkut petikemas dari dermaga ke tempat lapangan penumpukan petikemas selanjutnya menyusun dilapangan penumpukan petikemas atau sebaliknya.
c. Storage operation adalah merupakan suatu usaha menyusun dan menyimpan petikemas dalam gudang atau lapangan penumpukan yang tersedia disebuah terminal petikemas.
d. Receiving / delivery (penerimaan / penyerahan) adalah pekerjaan memindahkan petikemas dari lapangan penumpukan petikemas dan menyerahkan sampai tersusun diatas chasis head truck dipintu lapangan penumpukan atau sebaliknya.
Lebih jauh R.P suyono (2005:333) membagi kegiatan receiving/delivery menjadi 2 macam, yaitu:
1. Pola muatan angkutan langsung adalah pembongkaran atau pemuatan dari kendaraan darat langsung dari dan ke kapal.
2. Pengangkutan tidak langsung adalah penerimaan/penyerahan barang atau petikemas setelah melewati gudang atau lapangan penumpukan.
Dalam bukunya Arwinas Dirgahayu (1999:104) menjelaskan bahwa kelancaran kegiatan Receiving/delivery sangat diperlukan dan membawa pengaruh terhadap kelancaran di dermaga dan di atas kapal. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya pelayanan receiving/delivery :
a. Adanya cuaca buruk yang menyebabkan kapal delay (terlambat) dalam penyandaran kapal atau pelaksanaan kegiatan bongkar muat.
b. Terhambatnya kedatangan angkutan darat.
c. Lambatnya informasi pemuatan tiba di tangan shipper (pengirim barang).
d. Barang tidak atau belum datang pada saat akan dimuat.
e. Terjadinya kesalahan pada dokumen muatan.
2. Pelaksanaan Kegiatan Bongkar Muat
Menurut Arwinas Dirgahayu (1999:82) terdapat tiga faktor utama yang diperlukan dan memegang peranan penting dalam kegiatan bongkar muat, yaitu:
a. Peralatan.
b. Buruh.
c. Metode/sistem.
Ketiga faktor tersebut harus telah dipersiapkan sebelum kedatangan kapal sehingga pada saat kegiatan akan dimulai semua faktor tersebut telah siap dan tidak menyebabkan banyak waktu yang terbuang.
Menurut Arwinas Dirgahayu (1999:82) tujuan/sasaran dari kegiatan bongkar muat adalah:
a. Melaksanakan bongkar muat secepatnya (produktif).
b. Menghindari risiko kerusakan terhadap barang, peralatan dan kecelakaan serendah mungkin.
c. Melaksanakan seluruh perencana
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ali ; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta, 2000.
Sulchan Yasyin ; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta, 1997.
Arwinas Dirgahayu ; Petunjuk Penanganan Kapal Dan Barang Di Pelabuhan,
PT (Persero) Pelindo II, 1999.
Suranto ; Manajemen Operasional Angkutan Laut Dan Kepelabuhanan Serta Prosedur Impor Barang, Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Keputusan Mentri Perhubungan ; Penyelenggaraan Dan Pengusahaan Angkutan Laut No.KM.33, Jakarta, 2001.
F.D.C Sudjatmiko ; Pokok-Pokok Pelayaran Niaga, Pustaka Jaya, Jakarta, 1999.
Subandi ; Manajemen Petikemas, Cetakan Kedua, 1996.
Amir M.S ; Petikemas, Jakarta, 1995.
R.P Suyono ; Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut : edisi ketiga, PPM, Jakarta, 2005.
Hananto Soewedo ; Diktat shipping praktis, Jakarta, 2002.
PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia ; Referensi Kepelabuhanan Seri 3 : Pengoperasian Pelabuhan, PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia, 2000.
Sukarsimi Arkunto ; Metode Penelitian, Jakarta, 1993.

1 komentar: