Selasa, 27 Oktober 2009

Febriansyah

ANALISIS PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI

KILOMETER PRODUKSI PADA PT. TRANS BATAVIA

KORIDOR II PULOGADUNG – HARMONI PERIODE

JANUARI 2008 – JUNI 2009

OLEH

FEBRIYANSYAH

NIM : 224206044

SKRIPSI

DISAMPAIKAN KEPADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR

TRISAKTI, PROGRAM STUDI MANAJEMEN TRANSPOR DARAT

SEBAGAI BAGIAN DARI PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH

GELAR SARJANA EKONOMI (S1)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI

JAKARTA

2009


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di wilayah perkotaan telahmenarik arus urbanisasi yang tinggi sebab bagi banyak orang hal ini menjanjikan kesempatan kerja yang lebih luas. Hal ini menjadikan tingkat pertumbuhan penduduk dan pekerja yang tinggi di wilayah ini. Gejala serupa juga terjadi pada daerah penyangga di sekitar perkotaan tersebut. Penggunaan kendaraan pribadi juga meningkatkan kesempatan seseorang untuk bekerja, memperoleh pendidikan, belanja, rekreasi, dan melakukan aktivitas social lainnya. Pada umumnya, peningkatan pemilikan kendaraan pribadi (mobil) merupakan cerminan interaksi antara peningkatan taraf hidup dengan kebutuhan mobilitas penduduk terutama di daerah perkotaan. Tetapi, penggunaan kendaraan pribadi juga dapat menimbulkan beberapa efek negatif yang tidak dapat dihindari, seperti meningkatnya perusakan kualitas kehidupan, terutama di daerah pusat perkotaan, kemacetan dan polusi lingkungan, baik suara maupun udara.

Tingkat pertumbuhan pergerakan yang sangat tingi tidak mungkin dihambat, sementara sarana dan prasarana transportasi sangat terbatas, hal ini mengakibatkan aksesibilitas dan mobilitas menjadi terganggu, di lain pihak pembangunan jalan di daerah perkotaan membutuhkan biaya yang sangat besar.

Usaha pemerintah untuk memecahkan masalah transportasi perkotaan telah banyak dilakukan, baik dengan meningkatkan kapasitas jaringan jalan yang ada. maupun dengan pembangunan jaringan jalan baru, ditambah dengan rekayasa dan manajemen lalulintas terutama pengaturan efisiensi transportasi angkutan umum dan penambahan armadanya. Tetapi, betapa pun besarnya biaya yang dikeluarkan, kemacetan tetap tidak bias dihindari, hal ini karena kebutuhan akan transportasi terus berkembang pesat, sedangkan kemampuan penyediaan fasilitas transportasi sangat rendah. Akibat lain dari kemacetan lalulintas yang sering terjadi adalah antrian panjang, tundaan perjalanan, dan juga polusi, baik suaa maupun udara.

Masalah laulintas tersebut jelas menimbulkan kerugian yang sangat besar pada pengguna kendaraan, terutama dalam hal pemborosan bahan bakar, pemborosan waktu (tundaan), dan juga rendahnya kenyamanan. Dapat dibayangkan betapa banyka uang yang terbuang percuma karena kendaraan terperangkap dalam kemacetan dan berapa banyak uang yang dapat disimpan jika kemacetan dapat dihilangkan (dari segi biaya bahan bakar dan nilai waktu tundaan). Hal tersebut menyebabkan perlu dipikirkan beberapa alternatif pemecahan masalah transportasi, terutama kemacetan di daerah perkotaan.

Untuk menghalangi kemacetan lalulintas ini, pemerintah daerah terus melakukan berbagai langkah penyempurnaan baik kebijakan, tindakan maupun pada aspek hokum. Hasilnya berupa pembangunan dan pengembangan prasarana serta optimasi pengguna ruang jalan dibeberapa wilayah kota maupun penerapan peraturan dan hokum yang semakin baik. Walaupun banyak langkah yang telah diambil pemerintah daerah, tampaknya kondisi kemacetan di wilayah perkotaan tidak menunjukan perubahan yang berarti. Ini bukan saja karena kapasitas pelayanan yang kurang memadai, tapi karena pertumbuhan permintaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan penyediaan sarana dan prasarana transportasi.

Menyadari hal tersebut, perusahaan angkutan umum berusaha selalu dapat menyediakan alat transportasi yang sesuai dengan keinginan masyaraakt yaitu alat transportasi yang aman, nyaman dan tepat waktu serta kegiatan operasionla yang terencana dengna baik. Oleh karena itu kegiatan operasional di perusahaan angkutan merupakan kegiatan yang ukup penting yang memerlukan koordinasi baik dengna semua pihak, terutama dengan baian teknik, SDM dan keuangan agar keinginan masyarakat tadi dapat diwujudkan.

Kegiatan operasional merupakan kegiatan yang harus diatur secara terprogram dan terawasi terus menerus agar asset/armada yang dioperasikan perusahaan dapat memberikan pendapatan yang maksimal kepada perusahaan.

PT. Trans Batavia merupakan salah satu operator busway yang berkewajiban menyediakan dan mengoperasikan armada Trans Jakarta, produktifitas armada Transjakarta selalu dinilai oleh Badan Layanan Umum (BLU) sebagai pihak regulator berdasarkan kilometer (KM) tempuh setiap unit bus. Pada PT. Trans Batavia tingkat produktifitas armada dapat dilihat dari besarnya jumlah kilometer yang dicapai pada tiap harinya.

Dalam kegiatan operasional, perolehan kilometer (KM) sangat berfluktuatif setiap hari, hal ini disebabkan oleh banyaknya kendala yang terjadi di lapangan seperti ; pengaturan headway yang belum teratur, kedisiplinan pramudi yang perlu ditingkatkan, pengaturan sistem split yang belum optimal, regulasi dari pihak BLU yang terkadang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, penumpukan bus pada jalur/koridor sebagai akibat dari padatnya persimpangan jalan dan lain-lain. Akibat dari berbagai kendala di atas menyebabkan tidak tercapainya target produksi kilometer yang diinginkan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul “ANALISIS PERBANDINGAN TARGET DAN RALISASI KILOMETER PRODUKSI PADA PT. TRANS BATAVIA KORIDOR II PULOGADUNG – HARMONI PERIODE JANUARI 2008 – JUNI 2009.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan judul penelitian di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

a. Jumlah bus yang beroperasi masih kurang.

b. Pengaturan headway yang belum teratur.

c. Kurangnya disiplin pramudi sehingga sering terjadi keterlambatan.

d. Pengaturan sistem split belum dilaksanakan secara optimal.

e. Banyaknya persimpangan jalan pada jalur busway sehingga mengganggu kelancaran pengoperasian bus.

f. Jumlah kilometer produksi yang fluktuatif tiap hari.

g. Pencapaian jumlah kilometer yang belum sesuai dengan program/target.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas, penulis membatasi penelitian pada masalah adakah perbedaan target dan realisasi KM (Kilometer) produksi pada PT. Trans Batavia periode Januari 2008 – Juni 2009, kemudian seberapa besar perbedaan tersebut.

3. Pokok Masalah

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Berapa jumlah target KM (kilometer) produksi yang ingin dicapai oleh PT. Trans Batavia periode Januari 2008 – Juni 2009.

b. Berapa jumlah realisasi KM (kilometer) produksi yang dicapai oleh PT. Trans Batavia periode Januari 2008 – Juni 2009.

c. Apakah terdapat perbedaan antara target dan realisasi KM (kilometer) produksi periode Januari 2008 – Juni 2009.

d. Seberapa besar perbedaan antara target dan realisasi KM (kilometer) produksi periode Januari 2008 – Juni 2009.

e. Faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan target dan realisasi KM (kilometer) produksi periode Januari 2008 – Juni 2009.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui berapa jumlah target KM (kilometer) produksi yang wajar dicapai oleh PT. Trans Batavia periode Januari 2008 – Juni 2009.

b. Untuk mengetahui berapa jumlah realisasi KM (kilometer) produksi yang seharusnya dicapai oleh PT. Trans Batavia periode Januari 2008 – Juni 2009.

c. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara target dan realisasi KM (kilometer) produksi periode Januari 2008 – Juni 2009.

d. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan target dan realisasi KM (kilometer) produksi periode Januari 2008 – Juni 2009.

e. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan target dan realisasi KM (kilometer) produksi periode Januari 2008 – Juni 2009.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti

Untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai sistem manajemen operasional Bus Transjakarta pada PT. Trans Batavia.

b. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan di dalam menganalisa dan pengambilan keputusan dalam hal pengoperasian armada bus Transjakarta khususnya yang berkaitan dengan produksi kilometer pada PT. Trans Batavia.

c. Bagi STMT Trisakti.

Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai informasi tambahan pengetahuan mengenai sistem manajemen operasional pengoperasian angkutan bus dan juga diharapakan dapat menjadi bagian dari koleksi perpustakaan STMT Trisakti agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Metode penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan secara langsung dari obyek penelitian atau perusahaan yang diteliti. Dalam memperoleh data tersebut penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :

1) Wawancara (Interview)

Merupakan pengumpulan data dengan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang dianggap mampu memberikan penjelasan langsung maupun data yang nantinya akan penulis bahas dalam skripsi.

2) Observasi Langsung (Observation)

Penulis memperoleh data dengna cara terjun langsung di lapangan serta mengamati segala sesuatu yang terjadi di lapangan untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan yang dapat dijadikan masukan atau bahan dalam penulisan skripsi ini. Selain itu penulis juga mencatat data-data yang ada di perusahaan baik berupa dokumen atau arsip yang berkaitan dengan bidang penulisan yang diambil oleh penulis.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitan ini bertujuan untuk memperoleh data sekunder dan dilakukan dengan cara :

1) Membaca buku tentang teori manajemen operasional dan manajemen perusahaan bus.

2) Literature lain yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya seperti buku dan jurnal serta majalah

2. Metode Analisis Data

Penulis melakukan analisis perbandingan target dan relaisasi KM (Kilometer) produksi pada PT. Trans Batavia periode Januari 2008 – Juni 2009 dengan menggunakan metode statistik :

a. Uji Tanda (Sign Test)

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan pengujian dengan menggunakan uji tanda (sign test) untuk membandingkan antara target kilometer produksi dengan realisasi kilometer produksi.

Menurut Sugiyono (2007 : 38) uji tanda digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi. Teknik ini dinamakan uji tanda (sign test) karena data yang akan dianalisa dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif. Hasilnya tidak dinyatakan berapa besar perubahannya secara kuantitatif, tetapi dinyatakan dalam bentuk perubahan yang positif atau negatif.

Hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah : P(XA>XB) = P(XA> XB)= 0,5. Peluang berubah XA ke XB = peluang berubah dari XB ke XA = 0,5 atau peluang untuk memperoleh beda yang bertanda positif sama dengan peluang untuk memperoleh beda yang bertanda negatif.

Untuk sampel yang terkecil (£ 25) pengujian dilakukan dengan prinsip-prinsip distribusi binomial dengan P = Q = 0,5 (lihat test binomial) dimana N = Jumlah data. Untuk pengujian hipotesis dapat membandingkan dengan tabel binomial tersebut, dimana x dalam tabel adalah nilai bertanda positif atau negatif yang jumlahnya lebih kecil.

b. Hipotesis

Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara target kilometer produksi dan realisasi kilometer produksi.

Ha = terdapat perbedaan yang signifikan antara target kilometer produksi dan realisasi kilometer produksi.

Ho = diterima bila harga Chi Kuadrad hitung lebih kecil dari harga Chi Kuadrad tabel.

Data dan informasi yang diperoleh dari metode statistik tersebut di atas dikumpulkan dan dianalisis untuk memperoleh hasil sehingga dapat ditentukan kesimpulan dan saran-saran yang dapat disumbangkan kepada PT. Trans Batavia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar